Selasa, 07 Februari 2017

Pengaruh Hukum Bernoulli Dan Faraday Pada Pesawat Terbang

Gambar 1    Pesawat terbang

Pernahkah kalian melihat pesawat terbang? Tentu semua orang akan berkata pernah. Namun bagaimana dengan bagian sayap pesawat yang berat dan sistem perapian yang menyalakan bahan bakar sehingga pesawat itu dapat bergerak? Sebuah penemuan menakjubkan dari seorang ilmuwan muslim bernama Armen Firman, dikembangkan oleh Orville Wright dan Wilbur Wright atau sering disebut Wright Bersaudara. Mulanya pesawat (Flyer) yang mereka rancang diluncurkan pada tahun 1903 di sekitar Amerika. Kemudian menginspirasi banyak industri pesawat terbang di seluruh dunia dan berkembang hingga kini.

Sayap pesawat yang ringan memanfaatkan prinsip dasar Hukum Bernoulli dan juga gaya angkat pesawat (aerodinamika) yang timbul akibat aliran fluida (dinamika fluida), dimana V1 > P1 (sisi sayap atas) dan V2 <  P2 (sisi sayap bawah). Selain itu terdapat sistem perapian pesawat menggunakan prinsip hukum Faraday. Hukum induksi Faraday menyatakan, “Tge atau Arus induksi dalam sebuah simpal tertutup sama dengan negatif dari kecepatan perubahan terhadap waktu dari fluks magnetik yang melalui simpal itu”.

Gambar 2    Hukum Induksi Faraday. Tge atau GGL (Gaya gerak listrik) juga disebut sebagai Arus induksi
Tge atau arus yang mengalir dan simpal adalah lintasan yang berasal pada lilitan yang sama dari sebuah kawat yang biasa disebut kumparan. Fluks magnet berperan penting dalam hukum Faraday, fluks adalah penyebab arus induksi. Sebuah arus induksi akan mucul dalam sebuah rangkaian jika terdapat medan magnet dalam daerah yang dibatasi oleh rangkaian. Ini memperlihatkan bahwa perubahan fluks yang melalui suatu rangkaian dapat menginduksi arus dalam sebuah rangkaian, sehingga memungkinkan memiliki nilai positif, negatif, atau nol.

Tge atau arus sangat berpengaruh dalam pembangkitan daya listrik untuk kinerja pesawat komersial. Selain itu, untuk membuat bahan bakar menyala dibutuhkan alternator atau generator arus bolak-balik (ac) yang berguna menambah laju rotasi medan magnet yang menginduksi sebuah arus di dalam lilitan kawat. Arus  inilah yang menimbulkan percikan bunga api yang menyalakan bahan bakar. Alasan ini yang membuat mesin itu terus hidup walaupun sistem listrik dari pesawat itu tidak berfungsi. Ditemukannya pesawat sangat mempermudah aktivitas manusia untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Manusia melihat, mengamati, dan meneliti sayap burung atau kelelawar  ringan sehingga menopangnya untuk terbang, melainkan besi dan benda berat sekalipun dapat terbang dengan memanfaatkan ilmu fisika.[]

Referensi:
Silaban, Pantur. 2000. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh. Terjemahan dari University Physics Tenth Edition, oleh Freedman, Young., Penerbit Erlangga

-MY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar