Gambar 1 Pesawat terbang |
Pernahkah kalian melihat pesawat terbang? Tentu semua orang akan berkata pernah. Namun bagaimana dengan bagian sayap pesawat yang berat dan sistem perapian yang menyalakan bahan bakar sehingga pesawat itu dapat bergerak? Sebuah penemuan menakjubkan dari seorang ilmuwan muslim bernama Armen Firman, dikembangkan oleh Orville Wright dan Wilbur Wright atau sering disebut Wright Bersaudara. Mulanya pesawat (Flyer) yang mereka rancang diluncurkan pada tahun 1903 di sekitar Amerika. Kemudian menginspirasi banyak industri pesawat terbang di seluruh dunia dan berkembang hingga kini.
Sayap
pesawat yang ringan memanfaatkan prinsip dasar Hukum Bernoulli dan juga gaya
angkat pesawat (aerodinamika) yang timbul akibat aliran fluida (dinamika
fluida), dimana V1 > P1 (sisi sayap atas) dan V2
< P2 (sisi sayap bawah).
Selain itu terdapat sistem perapian pesawat menggunakan prinsip hukum Faraday.
Hukum induksi Faraday menyatakan, “Tge atau Arus induksi dalam sebuah simpal
tertutup sama dengan negatif dari kecepatan perubahan terhadap waktu dari fluks
magnetik yang melalui simpal itu”.
Gambar 2 Hukum Induksi Faraday. Tge atau GGL (Gaya gerak listrik) juga disebut sebagai Arus induksi |
Tge
atau arus yang mengalir dan simpal adalah lintasan yang berasal pada lilitan
yang sama dari sebuah kawat yang biasa disebut kumparan. Fluks magnet berperan
penting dalam hukum Faraday, fluks adalah penyebab arus induksi. Sebuah arus
induksi akan mucul dalam sebuah rangkaian jika terdapat medan magnet dalam
daerah yang dibatasi oleh rangkaian. Ini memperlihatkan bahwa perubahan fluks
yang melalui suatu rangkaian dapat menginduksi arus dalam sebuah rangkaian,
sehingga memungkinkan memiliki nilai positif, negatif, atau nol.
Tge atau arus sangat berpengaruh dalam pembangkitan
daya listrik untuk kinerja pesawat komersial. Selain itu, untuk membuat bahan
bakar menyala dibutuhkan alternator atau generator arus bolak-balik (ac) yang
berguna menambah laju rotasi medan magnet yang menginduksi sebuah arus di dalam lilitan kawat. Arus
inilah yang menimbulkan percikan bunga
api yang menyalakan bahan bakar. Alasan ini yang membuat mesin itu terus hidup
walaupun sistem listrik dari pesawat itu tidak berfungsi. Ditemukannya pesawat sangat mempermudah aktivitas manusia untuk berpindah dari satu titik ke titik
lainnya. Manusia melihat, mengamati, dan meneliti sayap burung atau
kelelawar ringan sehingga menopangnya
untuk terbang, melainkan besi dan benda berat sekalipun dapat terbang dengan
memanfaatkan ilmu fisika.[]
Referensi:
Silaban, Pantur. 2000. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh. Terjemahan dari University Physics Tenth Edition, oleh Freedman, Young., Penerbit Erlangga
-MY