Sabtu, 29 Juli 2017

Sejarah Pemikiran Evolusioner

Pada bulan Desember 1981, sebuah babak baru dalam sejarah biologi menemukan asal-usulnya. Charles Darwin (1809-1882), seorang naturalis berusia 22 tahun, berlayar dalam perjalanan seumur hidup di atas kapal angkatan laut Inggris, HMS Beagle. Misi utama Darwin dalam perjalanannya ke seluruh dunia adalah untuk memperkaya pengetahuan angkatan laut tentang potensi sumber daya alam, seperti air dan makanan di negeri asing. Darwin menggunakan berbagai data sehingga ia berkesimpulan bahwa bumi sudah sangat tua, tidak muda, dan biologi evolusi merupakan metode dimana spesies muncul dan berubah. Pandangan Darwin mengenai dunia diterima yang didasari oleh revolusi ilmiah dan intelektual yang terjadi pada ilmu alam dan sosial di pertengahan abad 1800.

Voyage of the HMS Beagle.
Meskipun sering dipercaya bahwa Darwin mengubah pandangan dunia dalam pandangannya sendiri, beberapa ahli biologi terdahulu dan orang-orang sezaman Darwin perlahan mulai menerima gagasan bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu. Konsep ini akhirnya dikenal sebagai "evolusi" [L.evolutio, pergiliran] dan kini dianggap sebagai prinsip pemersatu seluruh ilmu biologi. Evolusi menjelaskan baik kesatuan dan keragaman kehidupan di Bumi. Pertama, evolusi menggambarkan bahwa makhluk hidup memiliki karakteristik khas karena memiliki keturunan yang sama. Evolusi juga menjelaskan bagaimana spesies beradaptasi dengan berbagai habitat dan cara hidup dengan hasil bahwa kehidupan sangat beragam.

Sejarah pemikiran evolusioner adalah sejarah gagasan tentang keturunan dan adaptasi. Darwin menggunakan ungkapan "keturunan dengan modifikasi," yang menjelaskan bahwa keturunan dari generasi ke generasi terjadi seiring berjalannya waktu, begitu pula diversifikasi. Darwin dengan cemerlang melihat proses adaptasi sebagai sarana yang memungkinkan keragaman spesies muncul.